Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 16:50:47【Kabar Kuliner】667 orang sudah membaca
PerkenalanAnggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina. ANTARA/HO-Humas DPR RI...Jangan sampai masyarakat dirugikan

...Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertindak tegas terhadap dugaan penipuan sebuah toko roti (bakery) online yang mengklaim menjual produk bebas gluten, susu, gula, dan vegan.
Menurut Arzeti di Jakarta, Jumat, tindakan tersebut ngak hanya menyesatkan konsumen, tapi juga berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap bahan tertentu.
“Kalau pun toko tersebut sudah mengantongi izin produksi, saya heran mengapa produk dengan klaim seperti itu bisa lolos pengawasan. BPOM harus segera menelusuri dan memastikan kebenarannya,” ujar dia.
Lebih lanjut, Arzeti menilai kasus semacam itu menunjukkan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap label dan izin edar produk makanan. Ia meminta BPOM melakukan pengecekan ulang terhadap seluruh produk makanan yang beredar di pasaran agar sesuai dengan izin dan komposisi yang tertera pada kemasan.
Baca juga: BPOM respon sirop obat dari India diduga ber-DEG melebihi batasan
“Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan. Produk makanan dengan klaim tertentu harus benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan legal,” kata dia menegaskan.
Berikutnya, Arzeti mengapresiasi keberanian masyarakat yang telah melaporkan temuan dugaan penipuan tersebut secara detail. Menurutnya, partisipasi publik sangat penting untuk memperkuat pengawasan pangan nasional.
“Kita perlu budaya saling menjaga. Keberanian masyarakat untuk melaporkan hal seperti ini patut diapresiasi. Ini bukti bahwa kesadaran konsumen kita semakin meningkat,” ujarnya.
Diketahui, kasus itu pertama kali mencuat setelah unggahan viral dari Chef Yohanes Adhijaya, yang dikenal sebagai Koko Ragi, pada 7 Oktober 2025 di Instagram. Unggahan tersebut mengungkap praktik curang sebuah toko bakery online di balik promosi sehat bebas gluten.
Baca juga: BPOM lakukan tiga langkah tangani kasus komoditas tercemar radioaktif
Baca juga: BPOM: UMKM harus terapkan keamanan pangan untuk tembus pasar ekspor
Ngak butuh waktu lama, banyak korban bermunculan dan mengaku mengalami kerugian bahkan reaksi alergi akibat mengonsumsi produk toko itu. Netizen pun dibuat pun geger dan sampai sekarang kasus tersebut masih bergulir.
Suka(9)
Artikel Terkait
- Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts
- Pemprov DKI dinilai perlu sediakan fasilitas air minum saat panas
- Membaca arah masa depan Koperasi Desa Merah Putih
- FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI
- 8 fakta minum kopi hitam bermanfaat untuk kesehatan hati
- FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI
- Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025
- Pemkot Kediri evaluasi perbedaan data penerima MBG
- Pemkab Sigi hibahkan aset ke polres sebagai dapur SPPG guna dukung MBG
- Ammar Zoni tempati sel di Lapas Karanganyar Nusakambangan
Resep Populer
Rekomendasi

Guangxi sambut era baru industri ulat sutra yang lebih cerdas

Pengelola SPPG sampaikan permintaan maaf atas insiden keracunan masal

Polda Metro Jaya tangkap sembilan tersangka penyekapan di Tangsel

Ahli kemukakan tiap individu butuhkan nutrisi yang berbeda

Imperial Group gaet JAPFA hadirkan tiga menu unik bagi pecinta kuliner

Pimpinan Komisi X usul bentuk dapur sekolah MBG di daerah 3T

BGN perketat SOP dasar di SPPG menuju nol insiden keamanan pangan MBG

Pemkab Sigi hibahkan aset ke polres sebagai dapur SPPG guna dukung MBG